Jumat, 07 Januari 2011

HANTU PENGHIBUR

Mungkin cukup mengherankan melihat judul tulisan kali ini. Mungkin karena cukup aneh, ato karena di luar kebiasaan. Terserah mau dianggap seperti apa.

Mungkin anda akan bertanya, bagaimana sih yang dimaksud dengan hantu penghibur itu. Mungkin juga anda akan berkata, “mana ada hantu panghibur, hantu pasti menakutkan.”. mungkin anda benar, tetapi mungkin juga saya benar bahwa hantu penghibur itu ada.

Buat anda yang tidak percaya adanya hantu juga kepada anda yang tidak percaya bahwa hantu penghibur itu ada, maka saya akan menjelaskan kepada anda semua.
Pernah menonton televisi? Jika pernah, saya coba mengerucutkan lagi pertanyaan saya. Pernah menonton televisi dimalam hari? Jika pernah maka ini pertanyaan akhirnya, pernah nonton acara tv yang menyajikan sebuah tanyangan horror yang mirip reality show? Sampai disini mungkin anda sudah mulai memahami maksud saya.

Tetapi sampai disini, justru saya yang merasa terheran-heran dengan fenomena tersebut. Kok ada yah orang yang mau mengeksploitasi ketakutannya untuk hiburan orang lain? Apakah ketakutan orang lain itu merupakan hiburan buat orang yang lainnya lagi? Agak unik juga kebiasaan manusia modern belakangan ini. Hahaha..

Tidak hanya sampai disitu. Yang lebih bodoh lagi, jika memang kita telah mengetahui tempat itu angker (atau apalah namanya). Untuk apa kita mendatanginya hanya untuk mendapatkan gangguan dengan alas an untuk membuktikan bahwa tempat itu memang angker. Alangkah bodohnya tindakan tersebut menurut saya. Tetapi mungkin juga itu adalah sebuah hiburan yang menyenangkan dengan sedikit biaya bagi pihak televisi. Bayangkan bahwa mereka tidak harus membayar begitu banyak artis, cukup menyewa dukun (atau dalam tayangan-tayangan tersebut bergelar ustadz) dan seorang host lalu mencari seorang bintang tamu dan menentukan tempatnya. Tidak berbiaya semahal sinetron bukan?

Tetapi tetap saja hal tersebut tidak memberikan alas an yang jelas. Secara filosofis (jika saya mencoba untuk berpikir ala auguste comte) bukankah hal ini hanya menunjukkan bahwa kita malah mengalami kemunduran fase. Di dunia yang modern ini kita malah mundur memasuki fase mistis. Bahkan jika kita mencoba untuk menelaah melalui pemikiran psikolog Sigmund freud, terlihat bahwa masyarakat kita mengalami sebuah penyakit kejiwaan dengan kesenangan menonton hal-hal tersebut.

Mungkin juga jika saya adalah seorang artis, maka saya akan melakukan penggalangan dukungan dari sesama artis untuk menyingkirkan setan dari panggung hiburan kita. Karena mereka telah mengambil alih profesi keartisan manusia dengan gratis alias tanpa di bayar. Hahahahahahaha..

Dan pada akhirnya inilah masyarakat paling postmodern yang pernah ada di muka bumi ini. Masyarakat yang bercirikan tiga hal, masyarakat mistis, masyarakat kriminalis, dan masyarakat hedonis. Bagian masyarakat kriminalis danmasyarakat hedonis akan kita bahas kemudian. Masyarakat mistis adalah pembahasan kali ini. See you next time..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar