setelah selesai kuliah akhirnya tiba saatnya saya harus mencari kerja..
cukup bersantai dan mulai bergabung dengan 4,1 juta pengangguran dari total 21,2 juta angkatan kerja di indonesia..lebih spesifik lagi saya tergabung dalam 2 juta diantara pengangguran terdidik alumni diploma dan sarjana..semuanya hanyalah sebuah hal yang biasa saja..seseorang selesai kuliah lalu mencari kerja. bukan hal yang istimewa.
lalu apa yang membuat hal ini perlu untuk dibahas?
kita akan membahas mengenai fakta-fakta pengangguran di negeri ini..INDONESIA..
pertama, trend semakin meningkatnya jumlah pengangguran terdidik indonesia setiap tahunnya. sejak tahun 2006-2009. Tahun 2006 jumlah penganggur lulusan universitas 375,600 orang; tahun 2007: 409,900; tahun 2008: 626,200; dan tahun 2009: 626,600 (Media Indonesia, 20-8-2009). dan akan terus meningkat setiap tahunnya.
kedua, ternyata penyebab tertinggi adalah pemutusan hubungan kerja dan kemudian di susul oleh kelangkaan lapangan kerja. hal ini sungguh sebuah keanehan mengingat stabilnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia berdasarkan laporan akhir tahun perekonomian Indonesia. sebuah hal yang sangat unik dan cukup mengejutkan.
lalu kita akan bertanya, "mengapa hal tersebut bisa terjadi?" bukankah sebuah logika sederhana akan menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang cukup stabilakan berbanding lurus dengan jumlah lapangan kerja yang tercipta dan tingkat kesejahteraan masyarakat. lalu ada apa dengan kondisi indonesia yang perekonomiannya bertentangan dengan teori ekonomi pada umumnya?
berdasarkan kondisi diatas, lalu lahirlah beberapa jawaban. saya akan menyebutkan beberapa jawaban tersebut.
pertama, jawaban pertama ini adalah jawaban yang mencoba untuk menyalahkan para penganggur itu sendiri. jelasnya adalah, tingkat pengangguran yang cukup tinggi tersebut terjadi karena para pengangguran terdidik tersebut terlalu memilih pekerjaan yang akan dijalaninya sesuai dengan bidang keprofesian mereka. sehingga ketika sebuah lowongan kerja dibuka mereka kemudian akan menolaknya dengan alasan tidak sesuai bidang keprofesian mereka.
kedua, jawaban kedua yang hadir adalah jawaban yang menyalahkan sistem pendidikan. saya perjelas bahwa yang dimaksudkan disini adalah bahwa pendidikan mengajarkan peserta didik hanya sekedar menjadi job seeker bukan job maker. sehingga terciptalah pengangguran terdidik yang tidak mampu terserap kedalam bursa kerja.
ketiga, adalah jawaban yang mencoba untuk menjawab dengan pendekatan ekonomi politik. yaitu, telah terjadi kesenjangan antara kondisi makro dan kondisi mikro ekonomi di Indonesia. sehingga tercipta jurang yang cukup dalam yang menyebabkan secara makro perekonomian kita tumbuh dengan kondisi yang cukup bagus, tetapi pada sisi yang lain tingkat pengangguran cukup tinggi. karena sektor riil tidak tersentuh dengan baik.
demikianlah jawaban-jawaban yang berhasil saya dapatkan..jika teman-teman punya jawaban yang lain, mungkin akan menarik untuk kita diskusikan lebih jauh..
cukup bersantai dan mulai bergabung dengan 4,1 juta pengangguran dari total 21,2 juta angkatan kerja di indonesia..lebih spesifik lagi saya tergabung dalam 2 juta diantara pengangguran terdidik alumni diploma dan sarjana..semuanya hanyalah sebuah hal yang biasa saja..seseorang selesai kuliah lalu mencari kerja. bukan hal yang istimewa.
lalu apa yang membuat hal ini perlu untuk dibahas?
kita akan membahas mengenai fakta-fakta pengangguran di negeri ini..INDONESIA..
pertama, trend semakin meningkatnya jumlah pengangguran terdidik indonesia setiap tahunnya. sejak tahun 2006-2009. Tahun 2006 jumlah penganggur lulusan universitas 375,600 orang; tahun 2007: 409,900; tahun 2008: 626,200; dan tahun 2009: 626,600 (Media Indonesia, 20-8-2009). dan akan terus meningkat setiap tahunnya.
kedua, ternyata penyebab tertinggi adalah pemutusan hubungan kerja dan kemudian di susul oleh kelangkaan lapangan kerja. hal ini sungguh sebuah keanehan mengingat stabilnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia berdasarkan laporan akhir tahun perekonomian Indonesia. sebuah hal yang sangat unik dan cukup mengejutkan.
lalu kita akan bertanya, "mengapa hal tersebut bisa terjadi?" bukankah sebuah logika sederhana akan menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang cukup stabilakan berbanding lurus dengan jumlah lapangan kerja yang tercipta dan tingkat kesejahteraan masyarakat. lalu ada apa dengan kondisi indonesia yang perekonomiannya bertentangan dengan teori ekonomi pada umumnya?
berdasarkan kondisi diatas, lalu lahirlah beberapa jawaban. saya akan menyebutkan beberapa jawaban tersebut.
pertama, jawaban pertama ini adalah jawaban yang mencoba untuk menyalahkan para penganggur itu sendiri. jelasnya adalah, tingkat pengangguran yang cukup tinggi tersebut terjadi karena para pengangguran terdidik tersebut terlalu memilih pekerjaan yang akan dijalaninya sesuai dengan bidang keprofesian mereka. sehingga ketika sebuah lowongan kerja dibuka mereka kemudian akan menolaknya dengan alasan tidak sesuai bidang keprofesian mereka.
kedua, jawaban kedua yang hadir adalah jawaban yang menyalahkan sistem pendidikan. saya perjelas bahwa yang dimaksudkan disini adalah bahwa pendidikan mengajarkan peserta didik hanya sekedar menjadi job seeker bukan job maker. sehingga terciptalah pengangguran terdidik yang tidak mampu terserap kedalam bursa kerja.
ketiga, adalah jawaban yang mencoba untuk menjawab dengan pendekatan ekonomi politik. yaitu, telah terjadi kesenjangan antara kondisi makro dan kondisi mikro ekonomi di Indonesia. sehingga tercipta jurang yang cukup dalam yang menyebabkan secara makro perekonomian kita tumbuh dengan kondisi yang cukup bagus, tetapi pada sisi yang lain tingkat pengangguran cukup tinggi. karena sektor riil tidak tersentuh dengan baik.
demikianlah jawaban-jawaban yang berhasil saya dapatkan..jika teman-teman punya jawaban yang lain, mungkin akan menarik untuk kita diskusikan lebih jauh..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar