Sabtu, 07 Agustus 2010

Wine...oh wine....

okeh..pada awalnya..para pengguna linux mungkin tak merasa asing lagi dengan sebuah aplikasi
bernama wine..sebuah aplikasi yang dengannya kita dapat menjalankan aplikasi dari sistem operasi
windows pada linux..

dan bukan tugas saya untuk menjelaskan pada anda bagaimana cara menggunakannya..untuk
penggunaannya silahkan bertanya pada sang maha tahu dunia maya..si om gugel..saya hanya akan
membahas bagaimana saya memandang tentang keberadaan wine itu sendiri..entah kalian akan
menyebutnya sebagai sebuah pandangan ekonomi, sosiologi, manajemen pemasaran, atau apalah kalian
akan menyebutnya..saya tidak akan membahas tentang petunjuk teknis penggunaannya apalagi hal-hal
lainnya yang terlalu teknis..bukan karena tidak mau tetapi karena tidak sanggup..hihihihihihi..

langsung saja..

pertama..seperti biasa dalam menjelaskan sesuatu saya selalu saja membaginya dalam beberapa
bagian..menurut saya hal ini perlu dilakukan agar teman-teman/bapak-bapak/ibu-ibu/adik-adik/kakak-
kakak sekalian lebih mudah memahami bahasa saya..*lah malah semakin panjang*

pertama lagi..kehadiran wine di linux secara sederhana menurut saya merupakan sebuah deklarasi dari
kekalahan linux dan sebuah pernyataan menyerah dari linux dalam persaingannya dengan
windows..mengapa seperti itu?? secara sederhana dapat kita katakan bahwa linux mengakui bahwa
windows memiliki kekuatan yang tak mungkin dikalahkan oleh linux..sehingga dengannya, dibuatlah
sebuah aplikasi bernama wine untuk menjalankan aplikasi windows di linux..

mungkin akan hadir bahasa pembelaan..bahwa itulah kelebihan linux yang bahkan dengan
menggunakan linux kita masih saja bisa menggunakan aplikasi windows..namun dalam sudut pandang
saya secara pribadi, justru hal tersebut adalah sebuah pernyataan kekalahan..mengapa?? karena dengan
hadirnya wine..maka secara tak langsung para pengembang linux telah memproklamirkan
ketidakmampuan mereka dalam menciptakan program yang memiliki fungsi yang sama dengan
windows..atau paling tidak semudah penggunaan aplikasi windows (mungkin ini adalah alasan bagi
mereka yang menemukan sesuatu yang baru dan merasa kaget..salah satu ciri individu menurut
saya..dan untuk hal ini akan kita bahas dikemudian hari)

kedua..jikalau pun hal pertama diatas salah, maka kemungkinan kedua yang hadir menurut saya
adalah..jika dilihat dari sisi manajemen pemasaran, kehadiran wine adalah sebuah strategi pemasaran
yang coba dilakukan oleh linux untuk menarik dan mengambil alih para pengguna windows..namun hal
ini juga tetap saja merupakan sebuah kesalahan atau paling tidak kelemahan menurut saya.
dalam perspektif yang satu ini, dapat kita katakan bahwa ini adalah sebuah langkah yang salah (jika
benar niat mereka seperti itu)..mengapa, karena dengan menghadirkan aplikasi wine berarti linux
semakin mempromosikan penggunaan windows..bukan hanya itu, hal tersebut juga akan menyebabkan
beralihnya para pengguna linux yang belum pernah mengenal windows (walaupun hal ini agak
mustahil menurut saya karena windows telah lebih dulu terkenal)..wine akan menciptakan rasa
penasaran bagi para pengguna linux yang belum pernah merasakan windows dan kemudian beralih
untuk menggunakan windows...

dalam tinjauan yang lainnya, sebagai sebuah strategi pemasaran, kehadiran wine menunjukkan
kelemahan linux yang tak memiliki program yang setara dengan windows sehingga membutuhkan
aplikasi ini untuk menjalankan aplikasi windows yang tak dimiliki oleh linux..
kedua hal diatas, atau lebih tepatnya kedua asumsi saya diatas..merupakan sebuah hal yang cukup
unik..seorang teman pernah berkata..kok kita tak cukup percaya diri untuk tak menggunakan wine pada
linux kita..dan secara singkat saya menjawab..kenapa harus ditolak..toh wine adalah aplikasi yang
memang disediakan untuk mereka para pengguna linux..

dan sebagai penutup dari rangkaian tulisan ini..(walaupun tulisan ini tidak pernah secara resmi dibuka
dengan ketukan palu tiga kali oleh saya..apalagi oleh gubernur bahkan presiden)..bahwa saya menulis
dan menyatakan demikian sebagaimana saya telah menuliskannya diatas..dalam sebuah perspektif
persaingan..dalam hal ini, saya masih dalam perspektif atau dalam sudut pandang bahwa kehadiran
linux adalah sebagai sebuah jawaban atas windows..eh..mungkin lebih tepat jika saya menyebutnya
sebagai musuh dari windows..yang keduanya bersaing utnuk merebut pasar..(maaf buat para pengguna
sistem operasi yang lain..bukan bermaksud menyepelekan..hanya karena keterbatasan pengetahuanlah
maka saya menulis hal ini)

jadi secara sederhana, saya mengatakan bahwa wine adalah sebuah kesalahan jika kita mencoba untuk
melihat wine itu sendiri dalam sudut pandang persaingan antara windows dan linux..sekian dari saya
kali ini..wassalam..

ps: kalo ada kritik dan saran jangan sungkan..selama dalam bingkai berbagi ilmu...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar