Baru saja saya
menyelesaikan sebuah tontonan….
Sebuah film
berjudul the art of getting by, sejujurnya saya tidak tahu apa artinya. Tetapi
cerita film tersebut cukup menarik. Sebuah pemikiran filosofis sederhana
mengawali ceritanya. Apa artinya semua yang kita lakukan jika kematian dapat
mengintai kita kapan saja dimana saja. Mengapa harus repot-repot merencanakan
sesuatu yang besar jika besok adalah sebuah ketidakpastian. Cara berpikir yang
sangat pesimis.
Lalu datanglah
cinta yang menjadi penyelamatnya. Cinta yang entah mengapa terlalu sulit untuk
diungkapkan dengan kata-kata. Cinta yang hanya dapat dirasakan dan kemudian
membuat kita berpikir bahwa mengungkapkan cinta hanya akan mereduksi maknanya.
Perjalanan yang
berawal dari kematian yang berujung pada “I love You and always so”. So sweet,
hehehe. Ini bukanlah sesuatu yang menggelikan untuk dibahas, bukan sesuatu yang
menjijikkan untuk diceritakan, bukan sesuatu yang tabu untuk diungkapkan, dan
bukan sesuatu yang meruntuhkan kelaki-lakian seorang lak-laki jika hal ini
kemudian menjadi pembahasan.
Saya menjadi
cukp mellowdramatic yah? Kedengarannya seperti itu. Tetapi hal ini bukan
tentang jatuh cinta. Karena jatuh itu selalu identik dengan kecelakaan, sesuatu
yang tak pernah diinginkan. Sementara setiap hari setiap orang selalu saja
berusaha melakukan apapun untuk dicintai. Berdandan, berbicara, bertindak
bahkan memakai topeng untuk menemukan orang yang bersedia mencintainya.
Semua gerak
tentang cinta yang dilakukan terlihat begitu aktif, tetapi sejatinya itulah
cinta yang pasif. Sebuah gerak pasif yang bersembunyi dibalik ketidakmampuan
kita untuk mengungkapkan cinta. Cinta adalah sesuatu yang aktif, cinta adalah
sesuatu yang bergerak dan menggerakkan. Cinta tidak mengenal jenis kelamin.
Saya teringat
seorang teman yang sempat bercerita banyak tentang cintanya yang kedengaran
begitu meluap-luap pada seseorang. Tetapi tertahan oleh sebuah gengsi? Atau
malu? Atau sebuah konstruksi social bahwa perempuan adalah sosok penanti cinta.
Cinta adalah
sesuatu yang mesti diungkapkan, bukan disembunyikan. Karena cinta adalah
sesuatu yang hidup dan mesti mendapatkan ruang untuk hidup. Bagaimana caranya?
Ungkapkan cinta itu, biarkan dia hidup dan bergerak bebas dalam darahmu. Saat
itulah semua kebahagiaan akan merasuk dan menjadi gerak hidupmu. Cinta yang
mengalir adalah cinta yang membahagiakan. Sementara cinta yang tertahan hanya
akan menjadi sebuah gunung berapi yang bersiap untuk meletus.
Cinta tidak
mengenal jenis kelamin, bahkan secara ekstreem cinta tidak mengenal apakah
engkau makhluk hidup atau bukan. Saat engkau jatuh cinta maka semua gerakmu
adalah gerak men-dia. Semua kebahagiaanmu adalah kebahagiaannya.
Cinta tidak
pernah mengerucut hanya pada pasangan, cinta mewujud dalam setiap ruang kehidupanmu.
Cinta yang mengalir dengan baik akan membuatmu baik, sementara cinta yang
tersumbat akan membuatmu menjadi buruk.
Mulailah untuk
mencintai secara aktif dengan cinta yang benar-benar aktif. Bukan cinta yang
seolah aktif. Gerak untuk mencintai bukan gerak untuk dicintai. Dengan demikian
maka yang kau lakukan bukanlagi berdandan atau memakai topeng agar engkau
menjadi objek yang dicintai, melainkan engkau akan telanjang dan menjadi subjek
merdeka yang mencintai secara utuh.
Tak perlu ragu
untuk berkata “Aku mencintaimu” jika memang yakin bahwa cintalah yang kau
rasakan. Meskipun beberapa orang berkata bahwa ada pula yang bernama “suka”,
“kagum”, “simpati”, dan penyebutan lainnya. Bagi saya semua itu adalah cinta,
cinta pada tingkat yang berbeda-beda. Karena pada dasarnya kita mencintai
segala sesuatu. Kita mencintai segala sesuatu dengan cara kita masing-masing.
Kita mencintai keindahan dengan mengaguminya, kita mencintai kesalahan dengan
memaafkannya, kita mencintai kehidupan dengan menjalaninya, kita mencintai
kematian dengan menyongsongnya setiap detik.
Selamat
mencintai.
Ps: tulisan ini
bukan dalam rangka memperingati hari kasih sayang yang dimitoskan terjadi pada
tanggal 14 februari. Karena setiap hari adalah hari kasih sayang, setiap hari
dijalani dengan cinta. I love You all.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar